Notification texts go here Contact Us Buy Now!

Pentingnya Literasi Pada Anak Usia Dini

Pentingnya Literasi Pada Anak Usia Dini

Saat ini, kondisi tingkat minat baca di Indonesia masih terhitung memprihantinkan dilihat dari hasil pemeringkatan literasi dunia yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada tahun 2016 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke 60 dari 61 negara (Azmi Rizky Anisa, et al: 2021)¹. Rendahnya minat baca di Indonesia tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi. Hal ini dapat dilihat pada kebiasaan yang dilakukan penduduk Indonesia sehari-harinya. Yang pertama, kurang adanya pembiasaan budaya literasi sedari kecil terutama pada masa golden age anak-anak. Bahkan ketika diadakan upaya pembiasaan literasi pada sekolah-sekolah yang dilakukan selama 15 menit sebelum memulai kegiatan belajar mengajar pun, masih banyak siswa yang melanggar kebijakan literasi tersebut.

Para siswa tersebut lebih memilih untuk bercengkrama bersama temannya. Ketika ada waktu luang, penduduk Indonesia lebih memilih menghilangkan rasa bosan dengan bermain gawai daripada membaca buku untuk menambah wawasan. Selain itu, kurangnya fasilitas literasi dan percetakan buku di daerah-daerah membuat penduduk Indonesia kerap kali kesulitan mencari sumber bacaan. Itulah faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat minat baca Indonesia yang juga berdampak pada rendahnya kuliatas sumber daya manusia beserta potensinya yang dimiliki Indonesia. Maka dari itu, budaya literasi di Indonesia perlu dibenahi untuk terus maju berkembang.

Pembenahan terhadap budaya literasi di Indonesia perlu disertai dengan pengetahuan-pengetahuan mendasar tentang literasi itu sendiri. Salah satu pengetahuan dasar mengenai literasi adalah pembagian jenis-jenis literasi yang dikelompokkan ke dalam enam literasi dasar yang peru dikuasai menurut Kemdikbud (2020)². Jenis literasi dasar yang pertama adalah kemampuan literasi baca dan tulis, yaitu kemampuan untuk menganalisis bacaan serta mengolahnya menjadi sebuah karangan tulis untuk mencapai sebuah tujuan berupa pengembangan potensi. Kedua, literasi numerasi yang berupa kemampuan memahami dan mengomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk menyelesaikan berbagai konteks masalah sehari-hari.

Ketiga, literasi sains yang berupa kemampuan mengidentifikasi fenomena ilmiah yang selanjutnya didapatkan solusi ilmiah berdasarkan fakta dan data sesuai karakteristik sains. Keempat, literasi finansial yang dapat membantu seseorang untuk dapat membaca risiko dan peluang finansial dalam rangka mencapai kesejahteraan finansial baik individu maupun sosial. Selanjutnya ada literasi digital, pada era perekembangan teknologi yang pesat ini diperlukan kecakapan menggunakan media digital dengan memperhatikan etika untuk dapat terus membina komunikasi dan interaksi. Terakhir, literasi budaya dan kewargaan yang dimaksudkan agar seseorang dapat mengenal identitas dan budaya bangsanya sendiri dan memahami hak dan kemajiban sebagai warga negara.

Pentingnya Literasi Pada Anak Usia Dini

Manfaat Literasi Pada Anak Usia Dini

Kemampuan literasi pada anak memang seharusnya diberikan dari sejak dini karena dapat menciptakan lahirnya anak – anak yang cerdas membaca dan menulis. Tetapi juga cerdas dalam akademik, intelegensi, dan emosional serta spiritual. Dengan adanya anak yang terbiasa membaca dan menulis menjadikan dirinya lebih kreatif, dan dapat berpikir logis. Berikut beberapa manfaat memiliki kemampuan literasi pada anak usia dini:

  1. Dapat melatih kemampuan dan mengenalkan anak membaca, menulis, dan berhitung sejak dini.
  2. Membuka cakrawala untuk membentuk generasi yang baik dari usia dini sehingga anak-anak memiliki pemikiran luas dan kritis untuk menjadi penerus bangsa yang bisa membawa perubahan menjadi lebih maju. 
  3. Mempersiapkan anak untuk masuk sekolah.
  4. Dapat berpengaruh terhadap perkembangan akademik anak dalam mendapatkan ilmu baru, sehingga anak menjadi lebih cerdas dan berkarakter.
  5. Membantu pengoptimalan kinerja otak dari anak dalam membentuk fokus dan daya pikir yang berkualitas. Sehingga dapat berpengaruh untuk memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya.

Sumber daya manusia ( SDM ) mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan bangsa, sehingga untuk meningkatkan kualitas SDM salah satunya diperlukan pendidikan literasi pada anak usia dini. Literasi anak usia dini merupakan suatu cara menciptakan seorang anak pandai dalam membaca, menulis, menghitung, berbahasa, dan berbicara. Kemampuan literasi anak berbeda – beda, semakin baik literasinya, maka semakin baik pula seorang anak tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat. Pendidikan literasi anak usia dini sangat penting dilakukan sejak sekarang, dimana sekarang zaman yang semakin kompetitif dengan segala persaingan yang ada. Seorang anak yang tertinggal mendapatkan pendidikan literasi sejak dini akan sulit mempunyai kecerdasan tinggi dan beradaptasi dengan yang lain. Dengan adanya pendidikan literasi untuk anak usia dini akan menciptakan seorang anak lebih cerdas secara psikologi, bahasa, kognitif, emosional, sosial, akademik,dan kritis.

Pada era digital saat ini, perkembangan banyak terjadi pada kehidupan masyarakat sebagai hasil dari teknologi maju terutama pada lingkungan keluarga dalam mendidik anak usia dini. Keluarga merupakan tempat pertama serta utama bagi anak usia dini sebelum mengenal lingkungan yang terdapat di luar rumah. Keluarga menjadi pedoman atau role model awal bagi anaknya dalam bersikap dan berperilaku dalam membentuk kepribadian juga pengetahuan. Dalam hal ini, penciptaan lingkungan dan kegiatan di rumah untuk mengenalkan dan membantu dalam persiapan anak usia dini dalam membaca, menulis, hingga berhitung sangat diperlukan.

Metode ini biasa disebut dengan home literacy. Kegiatan home literacy ini dilaksanakan di dalam rumah dengan orang tua sebagai guru untuk mengajarkan materi dasar seperti bercerita, mengenal huruf dan angka, warna, bentuk, dan juga gambar. Dalam hal ini rumah menjadi playground untuk tempat anak mengekspresikan diri dalam bermain dan belajar. Anak usia dini sangat memerlukan literasi untuk mendorong dalam mengeksplorasi segala sesuatu yang terdapat di dalam lingkungannya, kemudian dalam menjangkau gerakan motorik anak. Orang tua dapat menciptakan home literacy dengan menyediakan sarana dan fasilitas untuk menunjang keberlangsungan kegiatan bermain dan belajar anak1. 1Eti Nurhayati, and Maulidya Ulfah, (2017) Menciptakan Home Literacy bagi Anak Usia Dini di Era Digital. Indonesian Journal of Islamic Early Childhoob Education, 2 (2), pp, hlm 175-184. ISSN 2541-2434.


About the Author

Suka menulis dan suka Acha

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.