Notification texts go here Contact Us Buy Now!

Cara Meningkatkan Literasi Pada Anak Usia Dini

Cara Meningkatkan Literasi Pada Anak Usia Dini


Cara Meningkatkan Literasi Pada Anak Usia Dini

1. Melalui Metode Dongeng

Dalam pengenalan literasi dapat diwujudkan melalui metode mendongeng. Dongeng sendiri merupakan sebuah karya sastra yang di dalamnya mengandung sejarah, nilai-nilai, dan moral yang dapat memberikan pelajaran serta pengetahuan penting untuk masa yang akan datang. Karakter yang ada di dalam dongeng bersifat imajinatif dan kreatif karena keterkaitan cerita dengan dunia fiksi, seperti: pangeran, binatang bisa berbicara, dan peri. Literasi dengan metode dongeng memiliki konsep perkembangan kejiwaan yang merupakan tempat anak-anak belajar mengenai berbagai hal meliputi perasaan, emosi, dan nilai moral yang tercakup. Dengan begitu anak usia dini dapat menambah pengalaman dalam belajar sekaligus memahami karakter-katrakter tokoh yang ada di sehingga dapat menilai mana tokoh yang patut di jadikan sebagai panutan. 

Dongeng sendiri memiliki sifat menghibur namun juga mendidik, menghibur yakni dapat membuat anak merasa senang dan bisa berekspresi dengan baik. Sedangkan mendidik yakni meskipun dalam kisah yang fiktif namun dongeng dapat membuat anak-anak terbuka pikirannya dalam mengimajinasikan cerita yang ada di buku dongeng yang tentunya di dalam memiliki pesan-pesan moral. Dalam hal ini, sebaiknya orang tua dapat melakukan filter buku dongeng yang selayaknya di berikan kepada anaknya sesuai usia dan kebutuhan. Orang tua memiliki peran utama dalam menjadi penggerak budaya literasi, maka orang tua dapat memenuhi kewajiban dan bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan serta pengarahan yang baik mengenai budaya literasi yang dapat memunculkan karakter anak dalam membaca, menyerap, mencari, serta mengolah informasi yang telah didapat.

Cara Meningkatkan Literasi Pada Anak Usia Dini

2. Peran Aktif Orang Tua 

Menanamkan budaya literasi pada anak, apalagi anak usia dini tidaklah mudah. Karena anak-anak cenderung tidak tertarik dengan kegiatan yang dianggapnya membosankan, mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktunya untuk bermain dengan teman sebayanya daripada menghabiskan waktunya untuk membaca buku. Peran orangtua merupakan salah satu kunci penting anak menjadi gemar membaca. Karena orang tua adalah sosok yang paling dekat dengan anak, orangtua memegang peranan untuk memberikan dorongan-dorongan di mana hal itu sangat penting bagi perkembangan minat literasi anak. Dorongan-dorongan tersebut dapat berupa memberikan fasilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. Fasilitas itu dapat berupa buku-buku dan tempat yang nyaman untuk anak serta motivasi pada anak. Selain memberikan fasilitas, terdapat hal lain yang merupakan suatu bentuk dari peran orangtua. Yaitu orangtua menciptakan dan ikut serta dalam kegiatan literasi tersebut. Salah satu bentuk keterlibatan orangtua adalah keikutsertaan orangtua untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan literasi, dimana orang tua secara aktif terlibat dengan anak. Kebiasaan dan karakterstik orangtua dalam hal literasi adalah salah satu aspek keterlibatan peran orangtua. Orangtua juga  mengeksplor perkembangan anak dan daya ingat anak dengan meminta mereka bercerita tentang pengalamannya ketika anak selesai membaca sebuah buku. Kegiatan ini juga dapat dijadikan orangtua untuk menanyakan apa yang sudah anak dapatkan dari buku yang dibacanya. Hal ini termasuk peran aktif orangtua dalam menanamkan budaya literasi kepada anak usia dini. Acock dkk (Katenkamp dalam Amariana, 2012:9).

Cara Meningkatkan Literasi Pada Anak Usia Dini

3. Lingkungan Sebagai Faktor Pendorong

Lingkungan adalah suatu hal yang penting dan sangat berpengaruh dalam kehidupan, dimana kepribadian dan pola fikir seseorang akan terbentuk dari lingkungannya. Dalam hal ini lingkungan memiliki pengaruh terhadap minat membaca pada anak. Kegiatan membaca sendiri memegang peran penting dalam kehidupan manusia, baik individu atau umum. Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses psikologis yang berusaha untuk menemukan sekaligus mendapatkan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Kegiatan membaca atau literasi pada anak dipengaruhi oleh lingkungan sebagai faktor pendorong meningkatkan literasi anak. Anak yang berada pada lingkungan yang mendukung kegiatan literasi akan memberikan dampak posistif dalam membentuk anak menjadi sosok yang gemar membaca karena kebiasaan membaca yang dilakukan oleh lingkungan dalam kesehariannya akan menimbulkan keinginan tahuan anak akan berbagai hal, yang kemudian anak akan banyak bertanya tentang kegiatan literasi tersebut dan akhirnya karena kenyamanan dan kebiasaan dalam kehidupannya anakpun akan terbiasa dengan budaya literasi. Sebaliknya jika lingkungan anak terkesan tidak acuh maka begitupun dengan anak. Anak akan terpengaruh oleh lingkungannya dan akhirnya menjadi sosok yang malas membaca atau malah tidak suka membaca sebab lingkungan mereka tidak memberikan dukungan terhadap kegiatan literasi hingga terbentuklah karakter anak yang seperti itu. Disini dapat disimpulkan bahwa lingkungan adalah faktor yang penting bagi anak sebagai pendorong untuk meningkatkan literasi (Dalman, 2014:5)

Cara Meningkatkan Literasi Pada Anak Usia Dini

4. Pemberian Reward Kepada Anak

Untuk meningkatkan budaya literasi kepada anak, orang tua bisa memberikan sebuah reward kepada anaknya. Reward tersebut bisa berupa benda atau sesuatu yang anak tersebut inginkan. Jadi orang tua bisa membuat perjanjian kepada anaknya yang dimana jika anak tersebut mampu menyelesaikan beberapa buku yang sudah dibaca maka ia akan mendapatkan hadiah yang diinginkan. Hal ini cukup efektif karena secara tidak langsung orang tua sudah memotivasi anaknya dan juga anak tersebut akan belajar yaitu untuk mendapatkan sesuatu ia harus berusaha mendapakatnnya. Dengan demikian, anak tidak akan merasa dirugikan karena mereka akan mendapatkan hadiah yang mereka inginkan dan juga secara tidak langsung akan tertanamnya budaya literasi kepada mereka.

Cara Meningkatkan Literasi Pada Anak Usia Dini

5. Pemanfaatan Buku Digital

Buku digital adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer yang digunakan untuk menampilkan informasi baik berupa teks, gambar, video, maupun multimedia lainnya dalam bentuk yang ringkas dan dinamis yang dapat dibaca oleh komputer maupun perangkat elektronik lainnya (Eksawati & Sanjaya, 2012). Buku digital bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan budaya literasi kepada anak karena umumnya anak-anak di zaman digital seperti saat ini sudah diberikan gadget oleh orang tuanya. Buku digital juga dapat memberikan gambar-gambar atau bahkan video sehingga anak tidak merasa bosan ketika sedang membaca buku. Hal ini tentu akan membuat anak merasa senang dan juga bisa membangkitkan imajinasi mereka terhadap cerita-cerita yang ada di dalamnya. Selain itu, anak juga bisa membaca buku digital dimana saja dan kapan saja tanpa harus repot-repot membawa buku konvensional. Dengan demikian, budaya literasi kepada anak sangat mungkin sekali untuk ditanamkan sejak dini. Raddamayanti. (2019, September). Memanfaatkan Buku Digital Dalam Meningkatkan Minat Baca. hlm 1195-1198.

About the Author

Suka menulis dan suka Acha

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.