Notification texts go here Contact Us Buy Now!

Tantangan dan pengembangan koperasi dalam Ekonomi terbuka

Tantangan dan pengembangan koperasi dalam Ekonomi terbuka

Koperasi dapat dipandang sebagai perusahaan (dimensi mikro). Dalam ekonomi terbuka, tantangan berat baik dari luar maupun dari dalam, serta dari berbagai arah seperti ide/gagasan, struktur atau institusi, dan kebijakan atau tindakan. Tantangan dari dalam dapat berupa nativisme, primordialisme yang berlebihan, multi polarisasi, politik, etnik, sistem politik yang tidak solid, individualisme, dan fanatisme terhadap koperasi.

Sedangkan tantangan dari luar dapat berupa kosmopolitanisme, globalisasi, unipolarisasi, persaingan yang kuat, ketimpangan, transnasionalisme, agresi adidaya ekonomi neo liberal. Koperasi mengehendaki kebersamaan dan kerja sama, namun masih banyak juga tantangan berupa nativisme yang beranggapan bahwa semua yang berasal dari sendiri adalah yang paling baik dan chauvinisme yang beranggapan bahwa bangsa sendiri adalah yang utama dan menolak asasi secara universal. Nasionalisme tercermin dari sikpa dan rasa kebersamaan kepentingan dari orang / masyarakat yang hidup di pemerintah yang sama. Hal ini merupakan pra syarat tercapainya stabilitas masyarakat,

Dalam dunia yang sangat kompetitif sekarang ini, koperasi harus mempunyai strategi jitu agar dapat bersaing dan bertahan hidup di tengah gempuran perekonomian Indonesia. Dalam teori ekonomi, pasar dapat memberikan nilai tambah, namun tidak semua faktor kehidupan diserahkan kepada mekanisme pasar. Misal kesehatan, keamanan, keadilan sosial, kemerataan ekonomi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu perlu adanya campur tangan kebijakan pemerintah.

Akses terhadap modal dan pembiayaan koperasi harus kuat dengan membentuk lembaga keuangan mikro , seperti BMT atau LKM yang menyediakan pembiayaan yang murah dan kompetitif bagi koperasi. Biaya koperasi hanya dapat mengakses modal dari anggota dan keluarga, namun sangat terbatas jumlahnya. Akses terhadap pasar dan pangsa pasar koperasi harus terbuka seperti usaha non koperasi. Pelaku usaha masih malu-malu untuk memasang label koperasi karena masih ada image yang kurang baik terhadap koperasi. 

Karena hal tersebut pengurus koperasi harus dapat memberikan keyakinan dan amanah dalam mengelola koperasi. Akses terhadap keanggotaan koperasi tidak kalah penting dalam mempertahankan koperasi mendatang. Anggota yang kuat, punya komitmen yang tinggi, berpartisipasi dalam kehidupan koperasi sangat diperlukan. Oleh sebab itu kepentingan anggota harus diutamakan dan dilayani sebaik-baiknya.


About the Author

Suka menulis dan suka Acha

Post a Comment

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.