Halo semua, ini ceritaku di malam hari ini, jadi tadi aku ketemu dengan seorang bapak-bapak yang minta tolong untuk diantarkan ke sebuah tempat di Semarang, sebut saja "tempat X". Bagaimana reaksiku ? Disclaimer ! Cerita ini bukan untuk bermaksud menggiring opini, melainkan untuk berbagi pendapat dan pengalaman jika ada yang pernah mengalami.
Jadi ketika perjalanan pulang dari kampus malam hari ini di sebuah lampu merah, ada sebuah bapak-bapak yang berbicara dari motor ke motor yang berhenti sembari menunggu lampu hijau. Ketika bapak tersebut sampai di depan motorku ternyata dia minta tolong untuk diantarkan ke "tempat X" di wilayah Semarang, namun "tempat X" itu aku tidak tahu alamatnya. Saat ini aku sedikit bingung apakah mengiyakan atau menolak bapak tersebut. Aku mencoba melihat orang-orang yang sudah didatangi oleh bapak tersebut, namun tidak ada yang mengiyakan pertolongan bapak tersebut. Pada saat itu sekitar jam setengah 12 dan dalam kondisi jalan yang sepi, hanya ada beberapa pemotor lain. Ditambah lagi perilaku bapak tersebut yang menurut sedikit membuatku curiga, dengan penampilan dan perilaku yang sedikit aneh. Kemudian aku diam sejenak dan memikirkan apakah mengiyakan atau menolak permintaan tolong bapak tersebut. Aku bingung, aku yang ketika di desa tanpa pikir panjang ketika membantu orang meminta pertolongan di jalan atau dengan kata lain memberikan tumpangan secara sukarela dengan orang yang belum aku kenal selalu mengiyakan dengan catatan tahu tempat yang akan dituju.
Namun disisi lain ketika kuliah di kota ini aku pendapat pesan bahwa jangan mudah percaya dengan orang yang belum dikenal di mana pun aku berada. Karena aku pernah mendapat beberapa cerita dari keluargaku dan sumber lain itu pernah menjadi modus dari begal di zaman dulu. Modus begal yang meminta boncengan dengan orang asing kemudian ditunggu oleh temannya di tempat yang telah ditentukan dan akhirnya dibegal secara terencana. Dari cerita tersebut aku mulai bingung ditambah lagi bapak tersebut menurutku terlihat mencurigakan dan motor yang ada di depan semua menolak permintaan bapak tersebut.
Nah dari dua pandangan tersebut kemudian aku dengan berat hati menolak dengan sopan permintaan tolong bapak tersebut, karena aku takut pandangan yang kedua terjadi apalagi kondisi di malam hari sekitar jam setengah 12. Sesampai di rumah aku sedikit berpikir lagi apakah perbuatanku termasuk menjaga diri atau malah menolak permintaan tolong orang lain. Singkat cerita, aku yang awalnya ingin menolong bapak tersebut, tetapi malah berpikiran aneh-aneh yang malah membuat menolak permintaan tolong bapak tersebut. Kalau menurut kalian bagaimana ya ? apakah langkah aku sudah tepat atau aku malah berbuat salah kepada bapak tersebut ? feel free kasih pendapat di komentar kalau kalian punya pengalaman yang sama.