𝐁𝐞𝐧𝐚𝐫𝐤𝐚𝐡 𝐀𝐝𝐚𝐛 𝐋𝐞𝐛𝐢𝐡 𝐔𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐈𝐥𝐦𝐮?
Halo sobat
Dapapedia! Seringkali kita mendengar
ucapan bahwa orang yang memiliki adab lebih baik daripada orang yang berilmu.
Sebab konon iblispun memiliki ilmu yang lebih tinggi.
Benarkah begitu ?
Kata 'ilm dalam bahasa Arab berkonotasi lebih luas
dari Knowledge (Inggris) dan bahasa-bahasa lain yang digunakan di Eropa.
Knowledge berarti KETERANGAN tentang sesuatu, baik bersifat Ilahiyah atau
Ragawi. Sedang 'ILM meliputi seluruh aspek yang terdiri dari : TEORI, AKSI dan
EDUKASI. - Wahid Akhtar
'Ilm itu terdiri dari 3 jenis :
- Ayatun muhkamah (ayat-ayat Allah yang tak terbantahkan)
- Faridatun 'adilah (kewajiban-kewajiban)
- Sunnat al qaimah (sunah Rasulullah) - Hadits dari Imam Musa al Kazim as, Ushul al Kafi.
Itu artinya 'ilm bukan sekedar pengetahuan, tapi
bersinonim dengan makrifat. Jika merujuk pada Al Qur'an, 'ilm diartikan sebagai
cahaya (nur). Dan Allah adalah puncak cahaya (ultimate light). Ini artinya 'Ilm
secara umum sinonim dengan cahaya Allah.
'Ilm tidak direstriksi hanya pada pencapaian
pengetahuan (knowledge) dan informasi, tetapi juga mencakup aspek sosio-politik
dan moral. Ia menuntut orang-orang beriman untuk memanifestasikan keyakinannya
dan berjuang untuk mewujudkan islam yang rahmatan lil alamin.
Islam memadukan insight (pemahaman yang dalam hingga
berdampak pada perubahan perilaku), knowledge dan amal dalam satu rumusan untuk
dikonsumsi umat manusia. Dan itulah 'Ilm. Ilmu.
Ilmu selalu melibatkan akal. Rasulullah SAW mengatakan
bahwa nabi Adam as didatangi malaikat Jibril as dan meminta Adam as untuk
memilih salah satu: iman, rasa malu (haya) dan akal. Ketika nabi Adam memilih
akal, rasa malu dan iman diminta kembali ke surga. Namun, haya dan iman berkata
pada Jibril as bahwa mereka diperintahkan oleh Allah untuk menyertai akal ke
mana pun ia pergi.
Hadis tersebut mengindikasikan betapa komprehensifnya
arti intelegensia dan ilmu pengetahuan. Dan betapa kuat korelasi antara
fakultas akal, iman dan akhlak dalam Islam. Dari sini kita mengerti bahwa ilmu
dan islam itu setara. Dan menuntut ilmu bahkan bagian dari melaksanakan ibadah,
serta bersifat wajib.
Imam Ali bin Abi Thalib as berkata bahwa ganjaran
keimanan seseorang akan diberikan pada hari pembalasan kelak diukur dengan
derajat keilmuan dan penyebaran ilmunya.
Dari teori yang diuraikan, tidak ada yang bertentangan dengan perkataan Allah, bahwa:
- Allah meninggikan derajat orang-orang yang berilmu (Al Mujadilah: 11)
- Hanya orang-orang berilmu yang takut kepada Allah (Faathir: 28)
- Orang Berilmu akan diberi Kebaikan Dunia dan Akhirat (Al Baqarah: 269)
- Orang berilmu dimudahkan menuju ke surga (HR. Muslim no. 2699)
- Orang berilmu memiliki pahala yang kekal (HR. Muslim no. 1631 tentang ilmu jari'ah).
Pada akhirnya Ilmu adalah apa yang diketahui, direnungkan, diamalkan dan dialami. Sehingga Ilmu pengetahuan, adab dan akhlak merupakan satu paket yang tak bisa saling dibenturkan. Bila ada seseorang yang memiliki pendidikan tinggi dan luas wawasannya tetapi tak memiliki adab dan akhlak yang baik lagi indah, itu artinya ia belum berilmu.