Sejak zaman dahulu, wilayah-wilayah di nusantara ini mempunyai beberapa nilai yang dipegang teguh oleh masyarakatnya, sebagai contoh:
1. Percaya kepada Tuhan dan toleran,
2. Gotong royong,
3. Musyawarah,
4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial, dan sebagainya.
1. Percaya kepada Tuhan dan toleran,
2. Gotong royong,
3. Musyawarah,
4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial, dan sebagainya.
Nilai-nilai Pancasila berdasarkan
teori kausalitas yang diperkenalkan Notonagoro (kausa materialis, kausa
formalis, kausa efisien, kausa finalis), merupakan penyebab lahirnya negara kebangsaan Republik Indonesia.
Permasalahan yang mendera Indonesia
1. Masalah Kesadaran Perpajakan
2. Masalah Korupsi
3. Masalah Lingkungan
4. Masalah Disintegrasi Bangsa
5. Masalah Dekadensi Moral
6. Masalah Narkoba
7. Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan
8. Masalah Terorisme
Dengan memperhatikan masalah tersebut, maka pendidikan Pancasila sangat
penting untuk diajarkan pada berbagai jenjang pendidikan, khususnya di
perguruan tinggi. Urgensi pendidikan Pancasila bagi mahasiswa sebagai calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa untuk berbagai bidang dan tingkatan, yaitu agar tidak terpengaruh oleh paham-paham asing yang negatif.
Urgensi penanaman nilai kebangsaan dalam pendidikan
$($Prof. Dr. F.X. Adji Samekto, S.H.,M.Hum - Deputi Bidang Pengkajian dan Materi BPIP RI$)$. Latar belakangnya adalah perubahan dari globalisasi 1989-1990 menjadi reformasi 1997-1998 yang berdampak pada pembubaran BP-7.
Globalisasi 1989-1990
- Pemberlakuan Pasar Bebas-Multilateral
- HAM dan Demokras
- Minimalisasi Peran Negara
- Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
- Gender
- Perlindungan Lingkungan Hidup
Reformasi 1997-1998
- Penghormatan HAM
- Demokratisasi
- Penghormatan Hukum
- Kebebasan Pers
- Anti KKN
- Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
- Amandemen UUD 1945
Dampak bangsa yang kehilangan bintang penuntun
- Hilangnya Pancasila dalam wacana publik
- Melemahnya pengarusutamaan Pancasila dalam dunia pendidikan
- Berkembang paham dan ideologi asing yang tidak bersumber dari budaya Indonesia
Dampak lebih lanjut akan muncul sikap sehingga dapat menghilangkan semangat kebangsaan
- Eksklusivisme
- Intoleran
- Anti Keberagaman
- Politik Identitas
- Individualisme
- Kosmopolitanisme
- Sektarian
- Sikap Anti Historis
Ciri -ciri Kebangsaan
- Bersifat Subjektif Dari Suatu Kelompok Masyarakat
- Mensyaratkan Pentingnya Persatuan Dan Yang Berbeda
- Tidak Bersifat Alami
- Ada Kehendak Bersama
- Untuk Lanjutan Kehidupan Bersama
- Dilandasi Kesamaan Pandangan Hidup
- Nilai-nilai
- Kebutuhan Hidup Bersama
Prinsip sila kebangsaan dalam persatuan Indonesia.
Kebangsaan Indonesia tumbuh karena persatuan nasib, persatuan antara orang dengan tanah air tempat hidupnya.
- Berdasarkan semangat kebangsaan dan religiusitas
- Menyadari realitas adanya keberagaman
- Timbul dari rasa saling menghormati
- Religiusitas
- Lindungi alam dan lingkungan hidup
- Kebangsaan
- Lindungi manusia dalam kehidupan
Pendidikan Pancasila
- Surat edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi No 614/E/T/2011
- UU RI NO 12 TAHUN 2012
Tujuan pendidikan adalah
1. Memiliki tujuan yang meliputi:
- Meningktakan pengetahuan
- Ketrampilan
- Individu yang bijaksana
- Meningkatkan keyakinan
- Meningkatkan percaya diri
2. Proses perubahan
3. Untuk kebahagiaan hidup
4. Berguna untuk individu dan masyarakat
Visi Pendidikan Pancasila
Terwujudnya kepribadian sivitas akademika yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila.
Misi Pendidikan Pancasila
- Mengembangkan potensi akademik peserta didik (misi psikopedagogis) : kemampuan intelegensi.
- Menyiapkan peserta didik untuk hidup dan berkehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara (misi psikososial) : kemampuan sosial.
- Membangun budaya ber-Pancasila sebagai salah satu determinan kehidupan (misi sosiokultural) : aspek budaya.
- Mengkaji dan mengembangkan pendidikan Pancasila sebagai sistem pengetahuan terintegrasi atau disiplin ilmu sintetik $($synthetic discipline$)$, sebagai misi akademik $($Sumber: Tim Dikti$)$.
Disiplin ilmu sintetik adalah Pendidikan bukan sekedar konsep-konsep yang relevan antara ilmu-ilmu pendidikan dan ilmu sosial tetapi juga mengorelasikan masalah-masalah kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan.
Tujuan pendidikan Pancasila
- Memberi pengetahuan, pengertian, pemahaman yang benar ttg pancasila dan UUD 45
- Menanamkan nilai-nilai moral pancasila dan pola berpikir yang sesuai dengan pancasila dan UUD 45, sehingga timbul keyakinan, motivasi dan kehendak untuk senantiasa bertindak sesuai dengan nilai nilai, norma pancasila dan UUD 45
- Menanamkan ketrampilan warga negara Indonesia untuk selalu mempertahankan dan melestarikan pancasila dan UUD 45
Dimensi yang dikembangkan dalam pendidikan Pancasila
- Spiritual
- Kebudayaan : norma, sopan santun, kebiasaan
- Kecerdasan : kemampuan analisis, kemampuan berpikir
Tujuan pendidikan Pancasila menurut Tap MPR 1993 tentang GBHN)
- Meningkatkan kualitas manusia Indonesia
- Menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta tanah air
- Menumbuhkan rasa percaya diri, inovatif dan kreatif
- Mampu membangun dirinya sendiri dan bertanggung jawab
4 Pikir pendidikan Pancasila menurut UNESCO
- Learning to know
- Learning to do
- Learning to be
- Learning to live together
Kompetensi pendidikan Pancasila
Menguasai kemampuan berpikir dan bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual serta mengantarkan mahasiswa memilik kemampuan untuk :
- Mengambil sikap bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya.
- Mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara cara pemecahannya.
- Mengenali perubahan perubahan dan perkembangan IPTEK.
- Memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa duna menggalang persatuan Indonesia
Matriks Proses pendidikan
Susunan sila-sila Pancasila dalam hierarki piramida